Pertandingan uji
coba yang mempertemukan Arema-Pelita melawan Tim KPSI ternoda dengan
adanya aksi pengeroyakan yang berbuntut tewasnya seorang tukang tambal
ban.
Adalah Suparman (56), warga Dusun Mbodo, Desa Ngebruk,
Sumberpucung yang menjadi korban adanya salah paham yang melibatkan
oknum Aremania.
Polisi pun telah menahan dua orang yang diduga
pelaku pengeroyakan tersebut, yakni Dadang Lesmana (25) dan Delvi
Fahrudin (33) yang harus menjalani proses pemeriksaan di Polres Malang.
Menurut
pengakuan putra tunggal Suparman, Tomy Hartono yang juga menjadi korban
dalam pengeroyokan itu, ia dan bapaknya kala itu dipukul oleh lebih
dari dua orang.
"Saya dan bapak (Suparman), tidak hanya dikeroyok
satu dua suporter saja. Tapi pelakunya lebih dari 10 suporter. Saat itu,
Oknum Aremania naik mobil pikap warna biru. Mobil pikap itu penuh
Aremania. Jadi tidak sedikit saat itu," tambah Tomy.
Awalnya, Tomy
baru saja sampai ke bengkel milik ayahnya untuk menjenguk kedua orang
tuanya. Naas baginya, ketika ia sampai tiba-tiba ada seorang oknum
Aremania yang turun dari mobil pikap lantas memukulnya. "Sampai di depan
bengkel, ada satu orang Aremania turun dari mobil, lalu lari ke arah
saya dan langsung memukul saya pakai kayu," tutur Tomy.
Melihat
anaknya dikeroyok, Suparman pun berniat untuk menolong Tomy. Namun
karena kalah banyak, bapak dan anak ini pun tak mampu untuk bertahan.
"Saya
tak tahu bapak saya dipukul pakai apa sama Aremania. Tak lama setelah
pengeroyokan, polisi langsung melepaskan tiga kali tembakan peringatan
dan langsung menangkap dua pelaku yang memukul saya," katanya.
Kesedihan
yang teramat dalam juga dirasakan oleh istri Suparman, Darmani (50
tahun). Wanita yang sehari-hari menemani almarhum suaminya dengan
membuka usaha warung kopi di tambal ban milik suaminya ini.
"Siapa yang mau ngasih saya makan. Usaha bengkel dan warung kopi itu satu-satunya usaha saya dan suami saya," katanya.
Darmani
pun berharap Polisi segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menghukum
para pelaku pengeroyokan sesuai dengan aturan hukum. "Suami saya,
harapan hidup saya. Saya hanya minta keadilan dari polisi," keluh
Darmini.
Darmini pun heran dengan aksi para pelaku pengeroyokan
tersebut. Ia pun bercerita bahwa almarhum suaminya adalah juga Aremania.
Begitu pula dengan anaknya, yang juga selalu menonton ketika Arema
bertanding. "Mengapa dikeroyok? Saya minta ke polisi, hukum
seberat-beratnya yang mengeroyok itu," tukasnya.
Sementara itu,
manajemen Arema berharap Aremania bisa introspeksi diri dan tak gegabah
untuk bertindak. "Semuanya perlu introspeksi dan perlu menahan diri.
Kami harus obyektif melihat persoalan ini," ujar media officer Arema,
Sudarmaji.
Ke depannya, manajemen Arema berharap kejadian serupa
tak terulang kembali. "Jangan sampai kejadian serupa terjadi lagi.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk kita semua,"
tandasnya. (Afd)
manuk
About Me
Popular Posts
-
Alfred Riedl tidak peduli sang lawan siap atau tidak, yang penting dirinya hanya ingin melihat kemampuan anak buahnya. ...
-
kami bukan akhli strategi dalam mengatur permainaan sepak bolah tapi kami siap dukung 45x2 menit sampai titik puti untuk garuda kami selam...
-
WEB BERITA MEMO AREMA SENG NAGNGENI Sabtu akhirpekan umak opo podo gak idrek? iki onok sedikit info seng kangen berita konyol konyolan ...
-
FAKUMNYA DINASTI PERSAUDARAN KITA Kami rindu kebersaman yang seperti dulu bersama-sama dalam satu bendera dan salam yang selalu berdeng...
-
DRAMA 120 MENIT SAMPAI TITIK PUTIH EVANDIMAS DKK AKHIRNYA PEGANG PIALA KAMI BANGGA PADA KALIAN GOOD JOB NO ARTIS (NUWUS NAWAK)
-
SELAMAT JALAN KAWAN KECIL DIA SEMPAT BERJUANG LAMA MELAWAN PENYAKITNYA YANG AKUT DIA SEMPAT SEBENTAR ADA HARAPAN TAPI TUHAN BERKATA L...
-
Arema Geser Ijen Nirwana di Belakang MALANG- Kondisi finansial tim Arema Indonesia dalam mengarungi kompetisi Indonesia Super Leangue (ISL)...
-
"Ini bagian dari agenda kami dan akan kami maksimalkan untuk mencoba pemain," ujar pelatih Arema Indonesia, Rahmad Darmawan. ...
ADs
Labels Cloud
Labels List Numbered
Video of the day
apakah blog ini menarik?
sangat menarik0%
menarik0%
nyemek-nyemek0%
tidak menari0%
Other: (Please specify)0%
Ad Banner
Blog Archive
-
▼
2012
(124)
-
▼
Oktober
(12)
- Komuter, Janji Lagi – Janji Lagi
- UNTUK SATU AREMA
- RESMI: Arema Indonesia Diakuisisi PT Pelita Jaya C...
- Sempat Tertinggal, Arema Gilas Persegres 3-1
- BERBARING TAK BERDAYA WAKE UP BRO!
- Due Diligence Awali Proses Merger
- RD Jemput Beto dan Kayamba ...
- UMAK IKU ASLINE SOPO SE-KER?????? TEWUR MINGGATO!
- Arema-Pelita & Persegres Siap Keroyok Timnas Indon...
- Pengamanan, Panpel Libatkan Aremania
- Garap Kerjasama Pembinaan Usia Dini
- Hasil Beep Test, Rata-rata Dibawah Standart
-
▼
Oktober
(12)
Popular Posts
-
Alfred Riedl tidak peduli sang lawan siap atau tidak, yang penting dirinya hanya ingin melihat kemampuan anak buahnya. ...
-
FEATURES Selas 20 maret 2012 Joko Widodo, Wali Ko...
-
Chef dan Owner Hungry Kitten...
-
kami bukan akhli strategi dalam mengatur permainaan sepak bolah tapi kami siap dukung 45x2 menit sampai titik puti untuk garuda kami selam...
-
WEB BERITA MEMO AREMA SENG NAGNGENI Sabtu akhirpekan umak opo podo gak idrek? iki onok sedikit info seng kangen berita konyol konyolan ...
-
FAKUMNYA DINASTI PERSAUDARAN KITA Kami rindu kebersaman yang seperti dulu bersama-sama dalam satu bendera dan salam yang selalu berdeng...
-
DRAMA 120 MENIT SAMPAI TITIK PUTIH EVANDIMAS DKK AKHIRNYA PEGANG PIALA KAMI BANGGA PADA KALIAN GOOD JOB NO ARTIS (NUWUS NAWAK)
-
SELAMAT JALAN KAWAN KECIL DIA SEMPAT BERJUANG LAMA MELAWAN PENYAKITNYA YANG AKUT DIA SEMPAT SEBENTAR ADA HARAPAN TAPI TUHAN BERKATA L...
-
Arema Geser Ijen Nirwana di Belakang MALANG- Kondisi finansial tim Arema Indonesia dalam mengarungi kompetisi Indonesia Super Leangue (ISL)...
-
"Ini bagian dari agenda kami dan akan kami maksimalkan untuk mencoba pemain," ujar pelatih Arema Indonesia, Rahmad Darmawan. ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar